undefined
undefined
HEPATITIS NON VIRUS
Refferensi : Buku Ajar Patofisiologi, Kowalak dkk 2011
Definisi
Merupakan keadaan
inflamasi pada hati yang biasanya terjadi karena pajanan zat kimia atau obat
tertentu. Sebagian besar pasien akan sembuh dari keadaan sakit ini meskipun
sebagian kecil dapat mengalami hepatitis fulminan atau sirosis
Etiologi
· -
Zat kimia yang
hepatotoksik
·
- Obat yang
hepatotoksik
Patofisiologi
Berbagai hepatotoksin seperti karbon tetraklorida,
asetaminofen, trikloroetin, cendawan beracun, dan vinil klorida dapat
menyebabkan hepatitis. Sesudah terpajan preparat di atas, akan terjadi nekrosis
seluler hepatik, pembentukan parut, hiperplasia sel kupfer, dan infiltrasi
fagosit mononuklear dengan berbagai intensitas pada jaringan hati. Alkohol,
keadaan anoksia, dan penyakit hati yang sudah ada sebelumnya akan memperberat
efek beberapa jenis hepatotoksin tersebut.
Hepatitis yang didinduksi oleh obat
(idiosinkratik) dapat muncul sebagai reaksi hipersensitivitas yang unik pada
setiap pasien, dan keadaan ini berbeda dengan hepatitis toksik yang bisa
mengenai semua pasien yang terkena tanpa perbedaan. Diantara sejumlah penyebab
hepatitis idiosinkratik ini terdapat niasin, halotan, obat-obat gol.
Sulfonamid, isoniazid, asetaminofen, metildopa, dan fentoniazin (hepatitis yang
ditimbulkan oleh kolestatis). Gejala disfungsi hepatik dapat timbul setiap saat
selama atau sesudah pasien terpajan obat-obat ini, tetapi manifestasi klinisnya
baru terjadi dua hingga lima minggu sesudah terapi.
Sign N Symptom
· -
Anoreksia,
mual, muntah : akibat efek
sistemik inflamasi hati
· - Ikterus :akibat
penurunan metabolisme bilirubin yang menimbulkan hiperbilirubinemia
· - Urine
berwarna gelap :
kenaikan kadar urobilinogen
· - Nyeri abdomen
kuadran kanan atas akibat inflamasi
· - Feses pucat : terjadi
sekunder karena penurunan sekresi getah empedu dalam traktus GI akibat nekrosis
hati
·
-Pruritus :
karena ikterus dan hiperbilinemia
Komplikasi
·
Sirosis
Hepatis
·
Gagal Hati
Diagnosis
·
Enzim Hati,
sperti kadar SGPT/AST dan SGOT/ALT
· Kadar
bilirubin total dan indirek meninggi
· Kadar alkali
fosfatase meninggi
· Jumlah sel
darah putih dan eosinofil bertambah
· Hasil biopsi
hati menunjukkan kelainan patologis yang mendasari, khususnya infiltrasi oleh
sel-sel darah putih dan eosinofil
Penatalaksanakan
·
Lavase, oabat
pencahar atau hiperventilasi menurut jalur pajanan untuk menghilangkan agens
penyebab
·
Aselsistein
sebagai antidotum untuk keracunan asetaminofen
·
Kortikosteroid
untuk meredakan keluhan dan gejala hepatitis non-virus yang diinduksi oleh
pemakaian obat.
Pencegahan
·
Edukasi
kepada pasien menggunakan obat dan menangani bahan pembersih dengan benar.
0 comments:
Post a Comment